Sunday, September 5, 2010

Zona Ikhlas

Jika mereka memperhatikan,
jika kita memperhatikan,
jika jiwa ini memperhatikan …

Ikhlas adalah seutuhnya menerima Tuhan dengan semua kebenaran-Nya.

Kebenaran Tuhan adalah untuk kemuliaan kita, dalam kehidupan di dunia dan dalam kehidupan setelah kehidupan ini.

Maka, ….

Jiwa yang menerima Tuhan dengan seutuhnya sebagai pemimpin kehidupannya, akan dibenarkan kehidupannya dengan cara-cara yang indah.

Tetapi jiwa yang pelik dan ketil berhitung dalam keputusan yang tarik-ulur dalam menjadikan Tuhan sebagai pemimpin kehidupannya,
dan kadang-kadang mencoba perhitungan akal-akalan untuk menyiasati kewenangan Tuhan mengenai nasibnya,
akan tetap dibenarkan kehidupannya – tetapi dengan cara-cara yang tidak akan disukainya.

Sesungguhnya, …

Keikhlasan adalah gerbang keemasan yang memisahkan kehidupan yang bebannya harus kita pikul sendiri dan kehidupan yang bebannya dipukul bersama Tuhan.

Dengannya, inilah jawaban bagi dia yang bertanya,

Apakah ikhlas itu?

Ikhlas adalah seutuhnya menerima Tuhan dengan semua kebenaran-Nya.

Bagaimana caranya untuk ikhlas?

Terimalah Tuhan dengan seutuhnya, bersama semua kebenaran-Nya.

Tetapi mengapakah ikhlas itu sulit?

Karena engkau memilih mempertahankan kebiasaan dan kesenangan mu yang tak akan memperkuat dan memuliakanmu, daripada memilih pikiran, sikap, dan perilaku yang ditetapkan oleh Tuhan sebagai jalan lurus menuju kedamaian dan kesejahteraanmu.

Apakah jaminannya bahwa hidup saya akan baik, jika saya ikhlas?

Tidak ada jaminan untuk keikhlasan, karena jaminan itu tidak diperlukan.
Yang ada adalah bukti, bahwa kurangnya keikhlasanmu telah melemahkan hidupmu.
Apakah kegelisahan hatimu tidak cukup menjadi bukti bahwa tidak ada kedamaian di luar keikhlasan?

………..


Dan sesungguhnya kita diberikan berpikir,

untuk memilih yang memuliakan kita tanpa harus diperingatkan dengan rasa malu,
untuk mendahulukan yang harus dilakukan, kemampuan
untuk meninggalkan yang tidak memuliakan,
untuk melakukan yang mudah saat ia masih mudah,
untuk memulai karena harus selesai,
dan untuk mencintai kebaikan karena hanya kebaikan yang membaikkan.

0 komentar:

Post a Comment